Yogyakarta TRIBUNNEWS.COM-Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengumumkan komitmennya untuk berperan aktif dalam pelestarian, pengembangan dan pengembangan karakter Jawa, khususnya di dunia maya.
Adanya tokoh Jawa, Sltadi, perwakilan dari Dinas Kebudayaan Yogyakarta (Sltadi), Sumadi, perwakilan dari kebudayaan Yogyakarta menjelaskan bahwa bahasa Jawa di dunia maya dapat mendorong perkembangan dan perkembangan peran. Perkembangan teknologi saat ini dimulai dari perlindungan peran-peran Jawa. Memainkan peran penting. Perkembangan ini dapat dikelola dan dikembangkan dengan lebih baik.
“Masalah digitalisasi aksara Jawa menjadi perhatian khusus. Ia mengatakan berapa banyak orang Jawa yang sekarang mengetahui aksara mereka terdaftar dan memiliki slot Unicode A980-A9DF. Aksara Jawa I Yogyakarta .
Baca juga: Setelah mendaftarkan domain aksara Jawa, PANDI siap mendaftarkan karakter lain dengan ICANN-Sumadi menjelaskan bahwa Dinas Kebudayaan DIY juga bekerja sama dengan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI). -Disbud DIY mendukung penuh pengajuan PANDI melalui internet Aksara Jawa dienkripsi menjadi domain sehingga dapat dilihat di domain digital.
Lihat juga: PANDI telah mendapat persetujuan pemerintah untuk melanjutkan pendaftaran domain Aksara Jawa ICANN

– Asisten Kerja Sama Pemasaran dan Pengembangan Bisnis PANDI Gunawan Tyas Jatmiko menanggapi dukungan Disbud DIY.
“J’Terima kasih banyak atas dukungan Disbud DIY. Selain itu kami juga berterima kasih kepada komunitas aktivis. Gunawan mengatakan: “Aksara Jawa bertanggung jawab untuk mengawasi proses pengiriman aksara Jawa ke ICANN agar dapat dienkripsi dan digunakan di dunia digital. -Gunawan berharap dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan tersebut, permasalahan terkait aksara Jawa dapat terwujud. Itu akan terselesaikan, semakin banyak digunakan di dunia digital.
Pihaknya menyelenggarakan Kongres Aksara Jawa pertama yang memainkan peran strategis dengan mengangkat isu penyatuan karakter Jawa yang terdigitalkan dan karakter Jawa. -Setya Amrih Prasaja, Ketua Tim Konferensi Aksara Jawa I Yogyakarta mengatakan: Tantangan Konferensi Aksara Jawa I adalah globalisasi dan digitalisasi aksara Jawa.
“Respon pengguna di dunia digital adalah bahwa derajat digitalisasi lokal sangat tinggi. Komunitas kota digital yang juga membuat masyarakat sangat antusias untuk mengikuti acara ini. Setya mengatakan: “Konferensi era merdeka fokus pada masalah literasi. Ia mengatakan:“ Merayakan enkripsi aksara Jawa adalah puncak acara. Berdasarkan hasil enkripsi yang diajukan oleh PANDI, sudah tiba waktunya perayaan. “