Pelajar Indonesia di Swiss membuat aplikasi iWareBatik

Laporan Larasati Dyah Utami, reporter Tribunnews di Swiss-TRIBUNNEWS.COM, mahasiswa Swiss-Indonesia dari Italian Italian University di Swiss dan UNESCO meluncurkan aplikasi iWareBatik. – Aplikasi iWareBatik bertujuan untuk menjadi arsip digital warisan budaya takbenda batik.

“IWareBatik akan membantu untuk mengidentifikasi tekstil batik, nilai filosofis dibalik pola, tempat asal dan informasi lain yang berkaitan dengan batik,” kata Puspita Ayu Permatasari, Koordinator Koordinator Riset Teknologi Komunikasi Batik iWareBatik Indonesia. Dia menjelaskan pada Selasa (18 Agustus 2020).

Puspita menyampaikan filosofi iWareBatik yaitu, “Saya tahu batik”. Tapi dia juga (sadar) mengerti arti dari batik yang digunakan.

iWareBatik diluncurkan sebagai halaman iwarebatik.org dan aplikasi smartphone pada 17 Agustus 2020.

Lebih dari 100 corak batik telah dicatat, dan corak batik lainnya akan terus diperkaya.

“Fungsi peta interaktif juga disediakan dalam aplikasi ini, sehingga masyarakat dapat merasakan keunikan pola batik dari tiap provinsi di Indonesia,” kata Puspita.

Baca: Filosofi Pantang Menyerah Motif Batik Produk Lokal

Bacaan: Menawarkan Pemandangan Luar Biasa Indah, Hotel Swiss Ini Dibuat Tanpa Dinding atau Atap

Bacaan: ICW: MLA Indonesia dan Swiss Hanya sebagian kecil dari koleksi aset asing-aplikasi ini juga dilengkapi dengan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence), yang memungkinkan pengguna mengenali pola batik dengan memotret kain batik yang mereka kenakan.

Leave a comment

login s128_sabong ayam judi taruhan_adu ayam judi taruhan