Sebelum menemukan obatnya, presiden IDI mengatakan gejala dan dinamika pengobatan Covid-19

Reporter Tribunnews.com Apfia Tioconny Billy melaporkan-Jakarta, TRIBUNNEWS.COM-Virus Corona (Covid-19) masih menjadi masalah kesehatan yang dihadapi banyak negara, termasuk Indonesia. Jumlah kasus terus meningkat.

Daeng M Faqih, Presiden Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menjelaskan, Covid-19 merupakan virus baru, sehingga para ahli dan ahli masih mempelajari detail virus tersebut. Di penghujung tahun 2019, Wuhan, China. — Daeng menunjukkan bahwa karena Covid-19 baru, metode pengobatan dapat berubah dan ini mungkin merupakan penemuan baru penyebaran virus.

“Para ahli dan ahli telah melakukan penelitian yang baik tentangnya. Pertama-tama, metode pengobatannya dinamis, tidak konsisten atau berubah gejala. -Ini telah berubah, tetapi karena obat pengobatan baru masih jarang Semua orang tahu, jadi akan ada perkembangan. Senin (01/06/2020) .

Baca: Indonesia 1 Juni 2020 Update Corona: 10 Provinsi Kasus Covid-19 Tertinggi dan Terendah

Daeng memberikan model untuk perkembangan tujuan Covid-19 dalam hal penularan, dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan hanya bisa ditularkan melalui tetesan r menyentuh tangan yang terkontaminasi di wajah.

Semen Namun menurut kabar terbaru Penelitian menunjukkan bahwa virus juga dapat ditularkan melalui aerosol atau dapat bertahan hidup di udara. Terakhir ditularkan melalui udara, ”kata dokter tersebut. Daeng.

Dari segi pengobatan, tentunya dr Daeng mengatakan mungkin saja ada perubahan, karena selama ini belum ada pengobatan atau vaksin yang tepat untuk Covid-19. Menurut laporan, ketika Avegan muncul, negara kami membeli remdesivir. Lalu minta chloroquine, sekarang cabut. “

Leave a comment

login s128_sabong ayam judi taruhan_adu ayam judi taruhan