TRIBUNNEWS.COM-Banyak negara telah mengadopsi jarak sosial sebagai salah satu upaya mereka untuk mencegah penyebaran Virus Corona (Covid-19).

Menjauhi masyarakat adalah salah satu langkah efektif yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memperlambat penyebaran Covid-19.
Laporan Departemen Kesehatan Australia thelatch.com.au juga menggunakan strategi jarak sosial dalam rencana manajemen pandemi influenza.
Baca: Kisah Melanie Suborno ditempatkan di garis depan terakhir sebelum blokade Spanyol
“Secara umum, langkah-langkah jarak sosial telah terbukti cukup efektif, dan banyak langkah dapat diterima di Australia. Tindakan sementara, “termasuk dalam rencana yang dikutip dalam thelatch.com.au.
Di Indonesia, sejak Sabtu (14/3/2014), pemerintah Indonesia telah menutup sekolah dan tempat wisata di wilayah Jakarta, dan kemudian diberlakukan oleh Presiden Jokowi pada Minggu (15/3) / 20) saat sore hari.
Sayangnya, sejauh ini, banyak orang masih terus melakukan kegiatan di luar ruangan.
Bahkan, penyebaran jarak sosial bukan tanpa alasan. Tetapi pemerintah ingin melindungi masyarakat dari Covid-19, yang semakin meluas.
Sudahkah orang Indonesia memahami dan memahami jarak sosial?
Baca: Prakiraan cuaca BMKG 2020 33 kota besar Besok, 17 Maret 2020, Selasa: Beberapa daerah dilanda petir
Peneliti kebijakan kesehatan senior Lori Uscher-Pines mengatakan, menyadari isolasi sosial dan Tidak ada cara yang benar atau salah. Lori Uscher-Pines berkata: “Jika Anda secara pribadi khawatir tentang Covid-19, Anda harus mencoba membatasi kontak Anda dan paparan ke tempat-tempat ramai dan mencoba untuk menjaga tiga hingga enam kaki (jarak dari yang lain). Seperti thelatch.com. au dilaporkan.