Reporter Tribunnews.com Eko Sutriyanto melaporkan-American Diabetes Association Jakarta Data TRIBUNNEWS.COM menunjukkan bahwa pasien diabetes sangat rentan mengalami komplikasi serius akibat infeksi virus.

Orang yang menyebabkan COVID-19 terkait dengan virus SARS CoV-2, dan penderita diabetes yang positif COVID-19 seringkali mengalami gejala dan komplikasi yang parah, bahkan meninggal jika kadar gula darahnya tidak terkontrol. . Bapak Subuh, MPPM menyampaikan bahwa data ADINKES dari BPJS Kesehatan menunjukkan bahwa selama pandemi COVID-19, kepatuhan pasien lichen planus yang dapat dikontrol / RPPT (termasuk diabetes) menurun hampir 50% (Indonesia 2020 Perbandingan data Februari dengan data Mei 2020).
Termasuk jumlah kontak peserta JKN dengan institusi kesehatan dasar (FKTP) menurun 42%.
“Di sisi lain, status kesehatan sebagian besar institusi kesehatan dan tenaga kesehatan terpusat pada webinar” Hari Diabetes Sedunia “Subuh yang diadakan pada 14 November setiap tahun:” Merawat COVID-19 positif Dari sisi pasien, kapasitas pelayanan pasien diabetes belum ideal seperti sebelumnya. Pandemi COVID-19. Acara diselenggarakan dalam bentuk webinar. 300 tenaga kesehatan dari seluruh Indonesia berpartisipasi dalam acara tersebut.
Baca juga: 7 cara alami memerangi dan mencegah diabetes — -Penelitian kesehatan dasar menunjukkan bahwa jika sekitar 70% pasien diabetes tidak dapat didiagnosis (mengetahui situasinya), angka ini sangat tinggi dan perlu diuji serta dikelola di masa mendatang.
Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi pasien diabetes dapat terpengaruh Terus memburuk, dan komplikasi diabetes itus akan semakin tinggi.