Dampak pandemi COVID-19, penelitian tentang perawatan sel punca regeneratif diperkirakan akan meluas

Reporter Tribunnews.com Jakarta Eko Sutriyanto melaporkan-TRIBUNNEWS.COM, Jakarta-Terapi sel induk diharapkan menjadi teknologi terapi sel generasi penerus yang dapat mengatasi berbagai penyakit yang tidak dapat disembuhkan. -Saat pandemi COVID-19 berlanjut, penelitian tentang perawatan sel induk regeneratif diharapkan terus berkembang secara signifikan.

Menurut laporan -2025 yang dirilis oleh perusahaan riset InkWood pada tahun 2017 oleh “Global Stem Cell Market Forecast 2017”, pasar sel induk global diperkirakan akan tumbuh pesat dari US $ 62,8 miliar menjadi US $ 394 miliar. , Pada 2017-2025 adalah 4 miliar dolar AS.

Dengan semakin banyaknya uji klinis yang mengembangkan sel punca, mengembangkan obat sel punca baru, dan teknologi inovatif lainnya, pasar sel punca global diperkirakan akan terus tumbuh pada tingkat tahunan rata-rata 25,8% (2017-2025).

Baca juga: Kalaupun ada produk palsu, Indonesia masih belum menyediakan layanan sel punca – tujuh produk terapi sel punca sudah diluncurkan di dunia, namun terapi sel punca yang beredar di pasaran seringkali memiliki kepuasan rendah dan biaya tinggi.

Saat ini, banyak perusahaan farmasi terus mengembangkan obat regeneratif yang terjangkau melalui sistem produksi skala besar dan meningkatkan efek terapeutik. -Jeon Seung-ho, CEO Daxiong Pharmaceutical, menyatakan bahwa pihaknya memperkenalkan platform sel punca bernama “ DW-MSC ” untuk mengembangkan terapi baru untuk memulihkan fungsi jaringan tubuh, seperti memulihkan organ. kerusakan. DW-MSC memiliki daya saing yang kuat, karena DW-MSC mengandung sel punca yang dikembangkan dalam teknologi, maka akan semakin banyak digunakan di masa depan. gi dikombinasikan dengan teknologi lain.

Leave a comment

login s128_sabong ayam judi taruhan_adu ayam judi taruhan