Jakarta TRIBUNNEWS.COM – Staf medis yang merawat pasien Covid-19 paling rentan terhadap infeksi virus koroner. Puluhan orang bahkan tercatat meninggal.
Dalam hal ini, pemerintah, melalui Kementerian Reformasi Administrasi dan Reformasi Birokrasi (Kemen-PAN RB), bekerja sama dengan Biro Personalia Nasional (BKN) untuk mengeluarkan sertifikat penghargaan dan sertifikat promosi dan manfaat. Sangat cocok untuk tenaga medis yang meninggal saat merawat pasien dengan virus corona atau Covid-19.
Khusus untuk staf medis dalam-layanan, pemerintah telah menaikkan peringkat.
“Kemen-PAN RB dan BKN sedang mempersiapkan keputusan tentang pemberian sertifikat, promosi dan kesejahteraan Taspen. Menteri PANRB Tjahjo Kumolo mengatakan dalam pesan singkat pada Selasa (21 April 2020):” Ini adalah tugas yang tepat Kematian staf medis yang merawat Covid-19 pasien. “Covid-19 driver mayat tanpa izin orang tua-Menurut Tjahjo, Departemen PAN-RB membahas masalah ini dengan BKN dan PT Taspen.-Tjahjo juga meminta BKN untuk mempercepat proses pengumpulan data di seluruh wilayah, dengan Sekretaris Negara, Sekretaris Sekretariat, Menteri Kesehatan dan bupati berkoordinasi. Jia Qiao mengatakan: “Dia berhak menerima asuransi kecelakaan industri (JKK) / jaminan kematian (JKM) kompensasi Rs 330 crore melalui Tuspen. “Selain itu, almarhum juga akan dapat mempromosikan (mungkin) tingkat yang lebih tinggi dan menerima hadiah dari Presiden Zokovi.

Baca: Di balik kisah pengunduran diri Belva Devara sebagai presiden Story- “Jika orang yang terlibat adalah dia menambahkan bahwa ketika seorang petugas kesehatan yang meninggal melakukan tugas yang terlibat dalam menangani COVID-19,” Lanjutkan Tjahjo …. “Arti penanganan COVID-19 adalah di lembaga pemerintah. pembantu yang baik